Jurnalis Warga Untuk Keterbukaan Informasi Publik
pertemuan dalam rangka perekrutan Jurnalis Warga Tulungagung 2014 program Kinerja-USAID di ruang Bappeda Tulungagung |
Sebagai bentuk komitmen di era keterbukaan informasi publik, pemerintah daerah Tulungagung telah melakukan berbagai langkah nyata diantaranya menerbitkan Peraturan Daerah tentang Keterbukaan Informasi Publik. Selain itu, juga membuka akses bagi keberadaan Jurnalis Warga Tulungagung sebagai penyambung suara rakyat. Demikian disampaikan Sri Wahyuni, Kasi Pemerintahan Bid Sosbud BAPPEDA Tulungagung saat membuka acara Pertemuan Identifikasi para anggota baru Jurnalis Warga (JW) Tulungagung, Selasa silam (10/6).
“Kalau dulu orang yang bisa menyampaikan
berita di radio dan televisi hanyalah wartawan radio dan televisi, tapi
mulai 2005, masyarakat diberi akses yang luas untuk menyampaikan
informasi yang ada di sekelilingnya, yang dikenal dengan istilah
Jurnalisme Warga,” ungkap Sri Wahyuni.
Menurutnya, selama ini pemberitaan oleh
jurnalis media mainstream seringkali tidak memuaskan masyarakat.
Sehingga keberadaan Jurnalis Warga dapat menjadi penyeimbang media-media
arus utama.
Sri Wahyuni juga memaparkan bahwa
Pemerintah Daerah Tulungagung telah bekerjasama dengan KINERJA-USAID
sejak 2011 di bidang perijinan dan kesehatan, dan untuk Jurnalis Warga
sudah dimulai sejak 3 tahun silam. Peran utama para Jurnalis Warga
Tulungagung mengawal penyelenggaraan pelayanan publik, khususnya pada
issue yang merupakan kerjasama Pemda Tulungagung dengan KINERJA-USAID
yaitu di bidang kesehatan dan perijinan. “Selain mengawal juga memberi
masukan, saran, juga menyampaikan ke masyarakat tentang program-program
pemerintah yang bagus,” tambahnya.
Sri Wahyuni juga menegaskan, kegiatan
yang bertempat di ruang rapat BAPPEDA Tulungagung tersebut bertujuan
untuk menambah jumlah Jurnalis Warga tahun sebelumnya yang 10 orang,
sehingga harapannya pada tahun 2014 bisa bertambah 10 Jurnalis Warga
Tulungagung baru.
Sementara itu pada kesempatan yang sama,
Yayan Sakti Suryandaru, Program Manager Puskakom Surabaya, menyampaikan
rangkaian kegiatan selama 6 bulan ke depan, selain untuk membekali
Jurnalis Warga juga untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
jurnalis media mainstream terhadap issue pelayanan publik dan analisa
anggaran. Di tahun terakhir kerjasama program KINERJA-USAID ini, ada
kompetisi bagi para jurnalis baik mainstream maupun warga terhadap
kapabilitas dalam menghasilkan produk jurnalistik yang bernas.
Rencana ini kembali disambut baik, juga
oleh Sunaryo dari Dishubkominfo Kabupaten Tulungagung, dan Edy Suwarno
dari Bagian Humas Setda Kabupaten Tulungagung yang juga hadir dalam
pertemuan ini. Kerjasama dengan Dishubkominfo akan terus berlanjut,
dengan memberi ruang khusus bagi karya JW Tulungagung. Sementara Edy
Suwarno membuka tawaran bagi JW agar mengirimkan karyanya diterbitkan di
tabloid BERSINAR yang terbit sebulan sekali.
Yayan Sakti juga mengingatkan, ada empat
rambu-rambu yang harus dihindari para Jurnalis Warga Tulungagung. Yang
pertama, Jurnalis Warga jangan menjadi pemangsa semua informasi yang
menyebabkan tidak produktif karena dalam satu tulisan tidak fokus,
membicarakan banyak hal, dan mengembang ke mana-mana.
Kedua, seorang Jurnalis Warga jangan
menutup akses informasi bagi publik. Misalnya ada informasi yang harus
diketahui oleh publik, tapi karena mendapat tekanan dari pemberi
layanan, akhirnya informasi itu tidak ditulis dan dipublikasikan.
Ketiga, jangan hanya mau beraktivitas
jika ada bantuan dana. Karena seorang Jurnalis Warga tumbuh dan
berkembang berfondasi sikap kerelawanan, menulis dengan semangat untuk
meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan berdampak pada sikap dan tindakan
masyarakat.
Keempat, jangan menjadi corong kekuatan/kelompok tertentu sebab ketika wartawan sudah partisan, maka media akan rusak.
“Saya berharap, para Jurnalis Warga
Tulungagung mampu menuliskan karya yang bersifat investigatif dan
menuliskan apa saja yang ada di lingkungan sekitar sebagai salah satu
cara mengasah kepekaan kejurnalisan,” tandas lelaki kelahiran Madiun itu
di hadapan para calon Jurnalis Warga Tulungagung.
Yayan Sakti Suryandaru menegaskan bahwa
Jurnalis Warga adalah orang yang dengan sadar ingin menjadi bagian dari
pengritisi pemberi layanan. “Tulisan, foto dengan caption, tulisan yang
ditempel di majalah dinding kantor Kelurahan, telepon reportase, surat
pembaca, SMS dan lainnya, sepanjang apa yang disampaikan merupakan
kritisi yang konstruktif terhadap pemberi layanan, itu masuk sebagai
produk jurnalis warga,” ungkapnya.
Tjut Zakiyah Anshari, Field Officer
Puskakom Surabaya yang bertindak sebagai pendamping Jurnalis Warga
Tulungagung menyampaikan bahwa rencananya pada tanggal 26-27 Juni akan
diadakan pelatihan jurnalistik bagi para anggota baru Jurnalis Warga
Tulungagung.
Jurnalis Warga Untuk Keterbukaan Informasi Publik
Reviewed by Unknown
on
October 09, 2016
Rating:
Post a Comment