IMD Dan ASI Eklusif Ternyata Dapat Menekan Angka Kematian Bayi
Selama ini tingginya angka kematian bayi menjadi persoalan serius bidang kesehatan. Berbagai langkah berbiaya mahal ditempuh demi menurunkan angka serendah rendahnya. Padahal ada langkah sederhana berbiaya murah yang lebih ampuh menurunkan angka kematian bayi, namun masih banyak diabaikan Dinas Kesehatan maupun Puskesmas, yaitu program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eklusif.
“Berdasarkan penelitian Jones Lanset 2003, program IMD dan ASI Eklusif ternyata dapat menekan angka kematian bayi sampai 30 persen,” ungkap DR. Dr. Mahlil Rubi, Senior Healt Specialist, saat menjadi narasumber dalam acara Penguatan Dinas Kesehatan Dalam Layanan KIA Kabupaten Tulungagung, di gedung pertemuan PKK Kabupaten, Kamis (11/09).
Menurut Mahlil, penelitian Jones Lansat
itu bukan hasil penelitian sembarangan, karena dikeluarkan oleh lembaga
penelitian dunia yang sangat kredibel dalam mengeliarkan hasil kajian
dan itu juga selalu menjadi rujukan WHO. ”Jadi sangat terpercaya,”
katanya.
Mahlil kemudian membandingkan hasil
penelitian lainnya dari lembaga dunia rujukan WHO itu diantaranya
program imunisasi TT yang hanya mampu menekan angka kematian bayi
sebesar 2 persen dan program imunisasi campak yang hanya menekan sebesar
1 persen. Padahal dua kegiatan itu membutuhkan peralatan dan biaya yang
jauh lebih besar dari IMD dan ASI Eklusif.
Dari perbandingan itu terlihat bahwa
untuk menurunkan angka kematian bayi ternyata tidak perlu mengeluarkan
biaya mahal. “Ternyata dengan hanya memberikan IMD dan ASI Eklusif yang
berbiaya murah, mampu menekan angka kematian bayi lebih besar dibanding
program lainnya yang berbiaya mahal,” kata Mahlil.
Hanya Mahlil merasa heran kenapa
kegiatan IMD dan ASI Eklusif yang begitu sederhana dan berbiaya murah
selama ini banyak diabaikan pihak pemberi layanan kesehatan dalam hal
ini Dinas Kesehatan dan Puskesmas. “Bukan berarti kegiatan lainnya tidak
penting. Persoalan disini adalah kenapa kegiatan berbiaya murah tapi
begitu berpengaruh menurunkan angka kematian bayi tidak disentuh secara
maksimal. Sementara kegiatan lainnya yang berbiaya mahal malah habis
habisan dikerjakan menguras waktu dan tenaga,” katanya.
Berdasarkan kenyataan itulah, menurut
Mahlil, selama ini KINERJA-USAID fokus mendorong pihak Puskesmas dan
Dinas Kesehatan untuk lebih peduli pada program IMD dan ASI Eklusif.
“Kalau memang peduli pada masyarakat,”
kata Mahlil, “Pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan Tulungagung harus
lebih meningkatkan energi untuk berubah. Semua pasti punya kesibukan
masing masing. Tetapi dengan menambah kesibukan mengampanyekan
pentingnya IMD dan ASI Eklusif, akan lebih efektif menurunkan angka
kematian bayi dalam masyarakat.”
Dalam acara yang dihadiri oleh Kepala
Puskesmas setulungagung, Bidan Koordinator, MSF Kecamatan, Dinas
Kesehatan (Kabid Yankes, Kabid Kesga, Staf KIA, Staf Yankes), LPSS,
LPKP, PUSKAKOM dan LPA itu, Mahlil juga mengingatkan perlunya promosi
IMD dan ASI Eklusif secara masif terutama untuk menghadang gencarnya
promosi susu formula. Selama ini, masih menurut Mahlil, ada tiga daerah
yang sudah melakukan pengawasan susu formula tidak boleh beredar di
Puskesmas, yakni di Makasar, Probolinggo, dan Tulungagung.
Sementara itu Mahmud Sukarni dari
KINERJA menyampaikan bahwa Penguatan Dinas Kesehatan Dalam Layanan KIA
Kabupaten Tulungagung yang rencananya berlangsung dua hari, 11-12
September, merupakan kegiatan yang dilakukan Organisasi Mitra Pelaksana
KINERJA-USAID bekerjasama dengan pemerintah kabupaten Tulungagung.
Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas Dinas Kesehatan Tulungagung
terkait layanan publik untuk kesehatan ibu dan anak sebagaimana juga
diamanatkan dalam Peraturan Bupati No. 19 tahun 2013 tentang Jaminan
Pelayanan Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini dan Pemberian Air Susu
Ibu Eksklusif. (SIWI SANG/Jurnalis Warga Tulungagung)
SUMBER:
IMD Dan ASI Eklusif Ternyata Dapat Menekan Angka Kematian Bayi
Reviewed by Unknown
on
October 09, 2016
Rating:
Post a Comment